oleh : Moh. Dahlan
Film Emaku Ingin Naik Haji mula-mula ditonton tak memberikan kesan yang mendalam dihati penulis, karena sebagaimana pengalaman yang dirasakan, film biasanya memberikan tontonan yang hanya dapat dinikmati pada saat ditonton saja, tidak memberikan nilai edukasi setelah film itu selesai, ya tujuan produser membuat film disamping untuk mendapatkan uang yang banyak, juga untuk menghibur penontonnya, mau ada unsur edukasi atau tidak tidak dalamnya tidak jadi bahan pertimbangan. Bahkan untuk menarik minat masyarakat untuk menonton film nya, sutradara membumbui filmnya dengan adegan vulgas, sek dan kekerasan, yang diperankan oleh aktor dan artis yang sudah terkenal dengan cost yang tinggi.
Perfilman Nasional dewasa ini karena mungkin sepi kreativitas atau kurang modal, hampir semua judul-judunyal berbau horor dan mistik, seperti hantu perawan, suster ngesot, hantu karet dipak dll. Tentunya tak terlepas dari adegan-adengan yang mengundang birahi kaum lelaki.
Kembali lagi pada Film Emakku Ingin Naik Haji, menurut penulis film tersebut memberikan tontonan yang mengasyikan sekaligus mengharukan, bahkan tak terasa air mata tak terbendung meleleh dipipi karena terharunya sekenario yang dipertontonkan. Dalam Film tersebut ada dua sisi kehidupan yang kontradiktif, disatu sisi menggambarkan seorang nenek renta ingin naik haji, kalau diukur tingkat kemampuannya boleh dibilang mustahil untuk bisa berangkat naik haji. Dan disisi yang lainnya ada orang kaya yang sering melaksanakan haji dan umroh, mereka tidak mempersoalkan seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa naik haji.
Seorang nenek yang tua renta dengan segala keterbatasannya itu tidak putus asa untuk bisa naik haji, dia berusaha sekian lama mengumpukan receh demi receh rupiah untuk biaya naik haji, selama 5 tahun dia mengumpulkan 5 jt rupiah disamping itu dia terus berdoa kepada Allah agar niatnya dikabulkan. Dan yang membuat dia optimis disampingnya ada anak yang sholeh mensuport maksud yang mulia itu.
Tapi usaha untuk mengumpulkan uang tersebut mengalami kendala, Allah memberikan cobaan lewat cucunya buah perkawinan anaknya dengan istri yang telah diceraikan harus segera dioprasi sehingga uang 5 juta itu hasil dari pengumpulan selama 5 tahun harus direlakan untuk pengobatan cucunya.
Apakah cobaan itu sampai disitu, ternyata tidak, anaknya yang menopang kehidupan nenek renta itu harus cacat fisik karena ditabrak mobil oleh seorang saudagar kaya yang menurut ceritanya dia bermain fair dengan sekertarisnya an bertengkar dengan istrinya didalam mobi. Dia pun berrencana menunaikan haji, tapi tujuannya bukan untuk ibadah kepada Allah, namun supaya ada title didepan namanya dengan sebutan pak Haji, sehingga masyarakat bisa memilihnya untuk jadi Wali Kota.
Di balik penderitaan orang tua renta tersebut, dengan kesabarannya Allah mengabulkan permohonannya lewat tangan orang kaya yang menginginkan dia berangkat naik haji dengan anaknya yang melahirkan dengan idjin Allah dia selamat melahirkan secara alami, walaupun Dokter menyarankan supaya dia melahirkan dengan cara disesar karena ada kelainan posisi bayi didalam rahim. Dan akhirnya dia beserta anaknya atas idjin Allah bisa menunaikan ibadah Haji.
0 komentar:
Posting Komentar